KRAS Dapatkan Kucuran Pinjaman 3 Triliun, Laju Sahamnya Jaga Momentum Reversal


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) melaporkan telah mengantongi pinjaman dari Commerzbank AG Jerman senilai US$260,05 juta untuk pembangunan proyek hot strip mill ke-2. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari tim pinjaman komersial luar negeri (PKLN) untuk utang tersebut. Dana untuk proyek itu ditujukan bagi pemanfaatan peluang pertumbuhan pasar baja lembaran panas di dalam negeri sekaligus mempertahankan pangsa pasar perseroan. Aksi korporasi tersebut dalam upaya KRAS untuk meningkatkan daya saing produk dan memenuhi kebutuhan pasar domestik terutama untuk produk baja lembaran panas.

Sepanjang tahun 2014, KRAS harus rela mengalami rugi yang membengkak menjadi sebesar US$149,81 juta atau naik 10 kali lipat jika dibandingkan rugi US$13,98 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Adapun anklok kinerja KRAS juga ditekan oleh pendapatan bersih yang turun menjadi US$1,86 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya US$2,08 miliar dan beban pokok tercatat US$1,83 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya US$1,98 miliar.

Di pos beban, ada sejumlah kenaikan yang dicatatkan perseroan. Beban umum dan administrasi naik 23,52 persen menjadi US$ 117,61 juta pada 2014 dari periode 2013 sebesar US$ 95,21 juta. Beban keuangan naik menjadi US$ 51,47 juta pada 2014. Kinerja perseroan itu juga dipengaruhi laba selisih kurs perseroan yang turun dari US$ 37,36 juta pada 2013 menjadi US$ 4,48 juta pada 2014. Selain itu, pendapatan lain-lain turun menjadi US$ 24,04 juta pada 2014.

Sementara Laba bruto turun menjadi US$41,14 juta dari laba bruto tahun sebelumnya US$95,62 juta. Rugi operasional diderita US$70,44 juta naik dari rugi operasional tahun sebelumnya US$1,06 juta. Dengan begitu, Rugi dari entitas asosiasi naik menjadi US$70,43 juta dibandingkan rugi tahun sebelumnya US$12,29 juta dan beban keuangan naik menjadi US$51,47 juta dari US$45,65 juta. Rugi sebelum pajak tercatat naik tajam menjadi US$182,85 juta dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya US$14,74 juta. Total aset per Desember 2014 mencapai US$2,59 miliar naik dari total aset per Desember 2013 yang US$2,37 miliar.

Sementara itu dari posisi keuangan, total aset KRAS hingga 31 Desember 2014 mencapai US$2,59 miliar lebih tinggi dari setahun sebelumnya US$2,37 miliar. Liabilitas juga meningkat menjadi US$1,7 miliar dari sebelumnya US$1,32 miliar dan ekuitas merosot menjadi US$891,6 juta dari US$1,05 miliar.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (26/5/15) saham KRAS dibuka pada level 447 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 444 dan bergerak dalam kisaran 447 – 463 dengan volume perdagangan saham mencapai 8,9 juta lembar saham.   

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham KRAS sejak awal bulan April terlihat pertahankan momentum rebound dan terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan pola Hammer berada pada Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh jual.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan KRAS dalam potensi tmenguji level resistance. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju KRAS masih akan dalam potensi menguat dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan KRAS. Rekomendasai Maintaining Buy pada target support di level Rp515 dan level support di Rp380.





Regi Fachriansyah/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

0 komentar:

Posting Komentar