MSKY Rogoh Kocek 1 Triliun Guna Belanja Modal, Sahamnya Coba Keluar dari Konsolidasi






PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini sebesar Rp1 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mendukung rencana perluasan bisnis perseroan di tahun ini. Adapun secara rinci perseroan mengaskan bahwa sekitar 80 persennya akan digunakan untuk investasi decoder. Hingga saat ini perseroan telah menggunakan dana capex-nya sekitar 40% dari total dana yang dialokasikan. Artinya, perseroan telah menyerap dana belanja modal sekitar Rp400 miliar. Adapun dana capex tersebut seluruhnya akan berasal dari kas internal perseroan.

Gejolak nilai tukar membuat perusahaan-perusahaan yang memiliki ketergantungan pada mata uang Amerika Serikat mengalami masalah. Salah satunya, perusahaan televisi berbayar milik kelompok usaha MNC, PT MNC Skyvision Tbk (MSKY). Perseroan mencatat rugi bersih yang signifikan sebesar Rp130 miliar di kuartal I 2015.

Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya perseroan meraih untung Rp135,75 miliar. Seperti tercatat di laporan keuangan MSKY periode yang berakhir pada 31 Maret 2015, perseroan mengalami kerugian kurs sebesar Rp163,52 miliar. Sementara, di periode yang sama tahun 2014, perseroan mencatat untung bersih dari kurs sebesar Rp148,09 miliar.

Dilihat dari sisi pendapatan, kinerja perusahaan pemegang merk Indovision ini cukup baik karena mampu membukukan peningkatan dari Rp775,15 miliar di kuartal I 2014 menjadi Rp826,52 miliar di kuartal yang sama tahun ini. Sayang, tingginya beban pokok pendapatan membuat laba kotor perseroan turun, dari Rp99,58 miliar ke Rp88,74 miliar.

Dibukukannya kerugian bersih di periode tiga bulan pertama 2015 membuat laba per saham perseroan turun drastis menjadi minus Rp18,4 per saham dibanding sebelumnya Rp19,2 per saham.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (20/5/15) saham MSKY ditutup naik 4,4% pada level 1,555 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1,490 dan bergerak dalam kisaran 1,495 – 1,510 dengan volume perdagangan saham mencapai 55,800 lembar saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham MSKY sejak awal bulan Januari terlihat terus mengalami pergerakan konsolidasi dengan fluktuasi volume tinggi namun saat ini terpantau tengah berada pada potensi koreksi. Terpantau indikator MA sudah bergerak turun dengan pola Harami menembus Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh jual setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan MSKY dalam potensi tertekan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju MSKY masih akan dalam pergerakan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan MSKY. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp1400 hingga target resistance di level Rp1750.







Regi Fachriansyah/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

0 komentar:

Posting Komentar